ORGANISASI
DAN GERAKAN ANTI KORUPSI DI INDONESIA
A.
Transparency International Indonesia (TII)
Transparency International Indonesia (TII)
merupakan salah satu chapter
Transparency International, sebuah jaringan global NGO antikorupsi yang
mempromosikan transparansi dan akuntabilitas kepada lembaga-lembaga negara,
partai politik, bisnis, dan masyarakat sipil. Bersama lebih dari 90 chapter
lainnya, TII berjuang membangun dunia yang bersih dari praktik dan dampak
korupsi di seluruh dunia.
TII memadukan kerja-kerja think-tank
dan gerakan sosial. Sebagai think-tank TII melakukan review kebijakan,
mendorong reformasi lembaga penegak hukum, dan secara konsisten melakukan pengukuran
korupsi melalui Indeks Persepsi Korupsi, Crinis project, dan berbagai publikasi
riset lainnya. Di samping itu TII mengembangkan Pakta Integritas sebagai sistem
pencegahan korupsi di birokrasi pemerintah.
Sebagai gerakan sosial, TII aktif terlibat
dalam berbagai koalisi dan inisiatif gerakan antikorupsi di Indonesia. TII juga
merangkul mitra lembaga lokal dalam melaksanakan berbagai program di daerah.
Jaringan kerja ini juga diperluas dengan advokasi bahaya korupsi kepada
anak-anak muda di Jakarta.
B. Indonesia Corruption Watch (ICW)
Indonesia Corruption Watch (ICW) saat ini
menjadi salah satu lembaga independen paling lantang bersuara dalam gerakan
antikorupsi. Eksistensi ICW dalam pemberantasan korupsi sejak tahun 1998 telah
diakui publik. Secara berturut-turut, tahun ini ICW mendapat penghargaan
UII Award dari Universitas Islam Indonesia, Soegeng Sarjadi Syndicate Award,
dan penghargaan dari Dewan Pers.
Selain award dari sejumlah institusi, ICW juga mendapat penghargaan yang jauh lebih bernilai, yakni dukungan dari masyarakat luas. Sejak membuka Divisi Kampanye Publik dan Penggalangan Dana pada 2010 lalu, ICW telah berhasil mengumpulkan dukungan nyata berupa barisan supporter ICW yang kini berjumlah 560 orang. Para supporter ini secara rutin memberikan donasi untuk mendukung kerja-kerja pemberantasan korupsi.
Korupsi yang sudah sedemikian menggurita di Indonesia memang harus dilawan secara bersama-sama. Bersama masyarakat, ICW berupaya meningkatkan kapasitas publik untuk menuntut haknya mendapatkan fasilitas dasar yang dijamin oleh negara tanpa dikorupsi. Kontrol masyarakat yang kuat sangat diperlukan untuk membuat perubahan. ICW juga berupaya mendobrak kebuntuan hukum untuk lebih dapat diandalkan dalam upaya pemberantasan korupsi.
Selain award dari sejumlah institusi, ICW juga mendapat penghargaan yang jauh lebih bernilai, yakni dukungan dari masyarakat luas. Sejak membuka Divisi Kampanye Publik dan Penggalangan Dana pada 2010 lalu, ICW telah berhasil mengumpulkan dukungan nyata berupa barisan supporter ICW yang kini berjumlah 560 orang. Para supporter ini secara rutin memberikan donasi untuk mendukung kerja-kerja pemberantasan korupsi.
Korupsi yang sudah sedemikian menggurita di Indonesia memang harus dilawan secara bersama-sama. Bersama masyarakat, ICW berupaya meningkatkan kapasitas publik untuk menuntut haknya mendapatkan fasilitas dasar yang dijamin oleh negara tanpa dikorupsi. Kontrol masyarakat yang kuat sangat diperlukan untuk membuat perubahan. ICW juga berupaya mendobrak kebuntuan hukum untuk lebih dapat diandalkan dalam upaya pemberantasan korupsi.
C. SAMAK [Solidaritas
Masyarakat Anti-Korupsi]
SAMAK [Solidaritas Masyarakat Anti-Korupsi] -- adalah sebuah organisasi
masyarakat sipil yang independen, didirikan 3 November 1999, oleh aktivis
Organisasi Non Pemerintah, akademisi, tokoh-tokoh masyarakat dan mahasiswa;
yang bertujuan untuk mewujudkan transparansi serta memberantas praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme dalam penyelenggaraan pemerintahan di Aceh. VISI SAMAK
adalah Terbangunnya gerakan sosial yang kuat dan berpengaruh untuk membebaskan
Aceh dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sedangkan MISI SAMAK adalah: melakukan
penguatan partisipasi rakyat untuk terbentuknya gerakan anti korupsi, penguatan
kapasitas organisasi SAMAK menjadi oranisasi yang kuat dan efektif, serta
mendorong terjadinya perubahan kebijakan yang transparan dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme
D. Spesialisasi
Mahasiswa Anti Korupsi (SimaK)
Spesialisasi Mahasiswa Anti Korupsi (SimaK) Di dirikan
Oleh Ariawan dkk. Diantaranya adalah Suci Raharjo, Putri Novita sari dan Novita
sari. didirikan Pada tanggal 29 Januari 2011 di Jakarta. Dan Langsung dibawah
Naungan Lembaga Tinggi Negara yang bergerak di Bidang Pemberantasan Korupsi
yakni Komisi Pemberantasan Korupsi republik Indonesia ( KPK RI ) dan
bekerjasama dengan Organisasi anti korupsi di 9 Kampus lainya.
E. SoRAK Aceh
SoRAK adalah singkatan dari Solidaritas Gerakan Anti
Korupsi. Sebuah Organisasi Non Pemerintah (NGO) yang dibentuk pada tahun 2002
oleh beberapa anak muda yang merasa prihatin dengan kondisi korupsi di
Indonesia terutama Aceh. Pada saat itu tidak banyak orang atau aktivis di Aceh yang bergerak langsung dan frontal dalam Isu anti
korupsi di Aceh.
Saat ini, hasil kerja selama ini dalam melakukan perlawanan terhadap
korupsi serta pemberdayaan masyarakat, SoRAK Aceh telah mendorong terbentuknya
lembaga serupa baik langsung maupun tidak langsung dengan berbagai latar
belakang pemikiran. Seperti JARAK, Mataraja, GeRAK Aceh, SuAK, MaTA dan sebagainya. Lembaga maupun perkumpulan yang terbentuk sampai saat ini
tidak terlepas dari inspirasi dan semangat yang diusung oleh SoRAK. Namun
lembaga maupun perkumpulan tersebut sama sekali tidak memiliki hubungan
hirarkis, melainkan hanya semangat atau ruh.
0 komentar:
Posting Komentar