Selasa, 22 April 2014

Penyakit Parkinson

PARKINSON



A.    PENGERTIAN

Parkinson adalah penyakit degenerative pada neurotransmitter. Lebih tepatnya, penyakit gangguan syaraf kronis dan progresif yang ditandai dengan gemetar, kekakuan, berkurangnya kecepatan gerakan, dan ekspresi wajah kosong seperti topeng dg salivasi berlebihan.  Orang yang terkena Parkinson kekurangan suatu zat kimia yang disebut dopamine, karena beberapa sel saraf pada otak telah mati. Pada orang normal, kekurangan dopamine sekitar 5% per decade, sedangkan pada penderita, sekitar 45% per decade. Biasanya gejala baru muncul, pada saat dopamine sudah kurang 80% dari total. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1817 oleh Dr. James C. Parkinson dengan nama “shaking palsy”, shaking : gemetar, Palsy : kelumpuhan. Salah satu pasien penyakit ini adalah Muhammad Ali, petinju legendaris USA.
Risiko penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia, khususnya usia 60 tahun ke atas. Faktor lingkungan umumnya tidak berpengaruh akan penyakit ini. Apabila ada orang yang terkena penyakit ini dengan usia di bawah 50 tahun, biasanya dikarenakan kelainan genetik. Selain itu ada juga beberapa hal yang mungkin menyebabkan Parkinson, yaitu obat-obatan  (benzamid, reserpin, SSRI, dll.), keracunan logam berat (Mn), anoksia (keracunan Co), dll.



B.     GEJALA DAN TANDA

Tanda-tanda umumnya yakni  tremor (pada saat istirahat, tingkat keparahan relatif stabil),  kekakuan (gerakan putar siku dan pergelangan tangan berkurang, ekspresi wajah kaku), akinesia (melemahnya gerakan), bradikinesia  (langkah pendek-pendek, lambaian tangan berkurang), ketidakseimbangan tubuh berkurang, dan sering jatuh.
Tanda-tanda non-motoriknya meliputi inkontinensia, konstipasi, depresi, dementia, dysphagia, gangguan tidur, berkeringat, dll.



C.    JENIS-JENIS PARKINSO

Parkinson idiophatik
Jenis yang satu ini adalah Parkinson yang paling sering terjadi dan belum diketahui kenapa Parkinson jenis ini bias terjadi. Gejala pada setiap pasien bias saja berbeda-beda, dan membuat Parkinson ini sulit didiagnosis. Cara satu-satunya mengidentifikasi Parkinson ini adalah dengan system Parkinson’s medication.

Parkinson vascular
Parkinson ini umumnya disebabkan oleh hipertensi, diabetes, stroke, jantung koroner, dan patologi arteri carotid. Gejala umumnya adalah sulit berbicara, wajah tanpa ekspresi, dan kebingungan.

Drug-induced Parkinsonism
Parkinson karena obat-obatan hanya sekitar 7% di dunia ini.

Dementia with Lewy bodies Parkinsonism
Penyakit ini hampir sama dengan Alzheimer. Penyakit ini menyebabkan gangguan ingatan, focus, bahasa, dan konsentrasi. Umumnya mereka sering mengalami halusinasi penglihatan.

Inherited Parkinson
Penyakit ini karena adanya kelainan gen, dan terjadi sekitar 5% di dunia ini.

Parkinson Juvenile
Umumnya menyerang orang dengan usia di bawah 20 tahun.



D.    PENGOBATAN

Ada beberapa jenis teknologi yang dapat mengobati penyakit ini, diantaranya :

Stem Cell (SC)
Pengobatan ini dilakukan dengan tujuan menyuplai kembali dopamine dan menjaga agar otak tetap bekerja
dengan baik. Caranya yaitu memberi sel rangsangaan agar suatu sel rusak dapat diperbaiki, dan kemudian
muncul sel yang baru lagi.

Drug treatments
Teknik ini menggunakan berbagai obat-obatan, namun yang paling umum yakni sinement (levodopa/
carbidopa). Obat tersebut dimasukkan ke dalam sel saraf otak untuk dijadikan neurotransmitter. Setelah
masuk, levodopa akan berubah menjadi dopamine, sementara carbidopa akan menambah keefektifan kerja
dan mencegah efek samping levodopa.

Gamma knife surgery
Teknik ini tergolong ke dalam radiotherapy, dengan menggunakan sinar gamma yang memembus tengkorak
menuju otak.

Infusion chemical into basal ganglia
Cara ini yaitu menginfus cairan kkimia khusus untuk merangsang pertumbuhan kembali dopamine.

Implantation of foetal brain tissue
Cara ini yakni menggantikan dopamine dengan menggunakan jaringan otak pada janin bayi. Harapannya,
jaringan baru ini  akan merangsang pertumbuhan dopamine.

Lesioning technical (pallidotomy, thalatomy, dan subthalatomy)
Pallidotomy yakni member rangsangan pada bagian otak bernama globus pallidus, sedangkan thalamotomy
pada thalamus, dan subthalatomy pada sel subthalatomy.

Deep brain stimulation (DBS)
DBS adalah teknik pengobatan yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit selain Parkinson
yaitu, depresi berat, sindrom Tourette, pendarahahan pada otak, stroke, infeksi otak, masalah pernafasan
akut, nausea, dan penyakit jantung akut. Namun, pada umumnya DBS digunakan pada pengobatan penyakit
Parkinson, itupun apabila berbagai cara pengobatan di atas tidak dapat lagi mengobati penyakit Parkinson
ini.
Pada DBS, ada 3 target utama penyembuhan Parkinson, yakni globus pallidus interna (GPi), thalamus, da
sel substhalatamus (STN). DBS bekerja dengan cara mengirimkan impuls elektrik ke bagian-bagian tersebut.
Impuls tersebut dikirimkan melalui alat yang terbuat dari logam yang berat namun lembut, terbuat dari grafit.
Logam tersebut dihubungkan dengan sebuah tunnel yang ditusukkan ke bawah kulit bagian bawah telinga,
kemudian dihubungkan lagi dengan neurostimulator. Neurostimulator itu sendiri ditanamkan di bawah kulit
bagian kepala, leher, dan bahu. Pengiriman impuls itu sendiri diatur melalui sebuah computer kecil.
Sebelum pelaksanaan DBS ini, terlebih dahulu dilakukan scanning dengan menggunakan magnetic Resonance
Imaging (MRI) ataupun Computed Tomography (CT), untuk menentukan kemana impuls tersebut
dikirimkan. Impuls tersebut akan memblok sinyal yang menyebabkan Parkinson.                                                                                                    
 




















0 komentar: