PARKINSON
A.
PENGERTIAN
Parkinson adalah penyakit
degenerative pada neurotransmitter. Lebih tepatnya, penyakit
gangguan syaraf kronis dan progresif yang ditandai dengan gemetar, kekakuan,
berkurangnya kecepatan gerakan, dan ekspresi wajah kosong seperti topeng dg
salivasi berlebihan. Orang yang terkena Parkinson kekurangan suatu
zat kimia yang disebut dopamine, karena beberapa sel saraf pada otak telah
mati. Pada orang normal, kekurangan dopamine sekitar 5% per decade, sedangkan
pada penderita, sekitar 45% per decade. Biasanya gejala baru muncul, pada saat
dopamine sudah kurang 80% dari total. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi
pada tahun 1817 oleh Dr. James C. Parkinson dengan nama “shaking palsy”,
shaking : gemetar, Palsy : kelumpuhan. Salah satu pasien penyakit ini adalah
Muhammad Ali, petinju legendaris USA.
Risiko penyakit ini meningkat
seiring bertambahnya usia, khususnya usia 60 tahun ke atas. Faktor lingkungan
umumnya tidak berpengaruh akan penyakit ini. Apabila ada orang yang terkena
penyakit ini dengan usia di bawah 50 tahun, biasanya dikarenakan kelainan
genetik. Selain itu ada juga beberapa hal yang mungkin menyebabkan Parkinson,
yaitu obat-obatan (benzamid, reserpin,
SSRI, dll.), keracunan logam berat (Mn), anoksia (keracunan Co), dll.
B. GEJALA
DAN TANDA
Tanda-tanda umumnya yakni tremor (pada saat istirahat, tingkat keparahan
relatif stabil), kekakuan (gerakan putar siku dan pergelangan tangan berkurang, ekspresi
wajah kaku), akinesia (melemahnya gerakan), bradikinesia
(langkah pendek-pendek, lambaian tangan
berkurang), ketidakseimbangan tubuh berkurang, dan sering
jatuh.
Tanda-tanda non-motoriknya meliputi inkontinensia, konstipasi, depresi,
dementia, dysphagia, gangguan tidur, berkeringat, dll.
C. JENIS-JENIS
PARKINSO
Parkinson idiophatik
Jenis yang satu ini adalah
Parkinson yang paling sering terjadi dan belum diketahui kenapa Parkinson jenis
ini bias terjadi. Gejala pada setiap pasien bias saja berbeda-beda, dan membuat
Parkinson ini sulit didiagnosis. Cara satu-satunya mengidentifikasi Parkinson
ini adalah dengan system Parkinson’s medication.
Parkinson vascular
Parkinson ini umumnya disebabkan
oleh hipertensi, diabetes, stroke, jantung koroner, dan patologi arteri
carotid. Gejala umumnya adalah sulit berbicara, wajah tanpa ekspresi, dan
kebingungan.
Drug-induced Parkinsonism
Parkinson karena obat-obatan hanya
sekitar 7% di dunia ini.
Dementia with Lewy bodies
Parkinsonism
Penyakit ini hampir sama dengan
Alzheimer. Penyakit ini menyebabkan gangguan ingatan, focus, bahasa, dan
konsentrasi. Umumnya mereka sering mengalami halusinasi penglihatan.
Inherited Parkinson
Penyakit ini karena adanya
kelainan gen, dan terjadi sekitar 5% di dunia ini.
Parkinson Juvenile
Umumnya menyerang orang dengan
usia di bawah 20 tahun.
D. PENGOBATAN
Ada beberapa jenis teknologi yang
dapat mengobati penyakit ini, diantaranya :
Stem
Cell (SC)
Pengobatan
ini dilakukan dengan tujuan menyuplai kembali dopamine dan menjaga agar otak
tetap bekerja
dengan baik. Caranya yaitu memberi sel rangsangaan agar suatu sel
rusak dapat diperbaiki, dan kemudian
muncul sel yang baru lagi.
Drug
treatments
Teknik
ini menggunakan berbagai obat-obatan, namun yang paling umum yakni sinement
(levodopa/
carbidopa). Obat tersebut dimasukkan ke dalam sel saraf otak untuk
dijadikan neurotransmitter. Setelah
masuk, levodopa akan berubah menjadi
dopamine, sementara carbidopa akan menambah keefektifan kerja
dan mencegah efek
samping levodopa.
Gamma
knife surgery
Teknik
ini tergolong ke dalam radiotherapy, dengan menggunakan sinar gamma yang
memembus tengkorak
menuju otak.
Infusion
chemical into basal ganglia
Cara
ini yaitu menginfus cairan kkimia khusus untuk merangsang pertumbuhan kembali
dopamine.
Implantation
of foetal brain tissue
Cara
ini yakni menggantikan dopamine dengan menggunakan jaringan otak pada janin
bayi. Harapannya,
jaringan baru ini akan
merangsang pertumbuhan dopamine.
Lesioning
technical (pallidotomy, thalatomy, dan subthalatomy)
Pallidotomy
yakni member rangsangan pada bagian otak bernama globus pallidus, sedangkan
thalamotomy
pada thalamus, dan subthalatomy pada sel subthalatomy.
Deep
brain stimulation (DBS)
DBS
adalah teknik pengobatan yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit
selain Parkinson
yaitu, depresi berat, sindrom Tourette, pendarahahan pada
otak, stroke, infeksi otak, masalah pernafasan
akut, nausea, dan penyakit
jantung akut. Namun, pada umumnya DBS digunakan pada pengobatan penyakit
Parkinson, itupun apabila berbagai cara pengobatan di atas tidak dapat lagi
mengobati penyakit Parkinson
ini.
Pada
DBS, ada 3 target utama penyembuhan Parkinson, yakni globus pallidus interna (GPi),
thalamus, da
sel substhalatamus (STN). DBS bekerja dengan cara mengirimkan
impuls elektrik ke bagian-bagian tersebut.
Impuls tersebut dikirimkan melalui
alat yang terbuat dari logam yang berat namun lembut, terbuat dari grafit.
Logam tersebut dihubungkan dengan sebuah tunnel yang ditusukkan ke bawah kulit
bagian bawah telinga,
kemudian dihubungkan lagi dengan neurostimulator.
Neurostimulator itu sendiri ditanamkan di bawah kulit
bagian kepala, leher, dan
bahu. Pengiriman impuls itu sendiri diatur melalui sebuah computer kecil.
Sebelum
pelaksanaan DBS ini, terlebih dahulu dilakukan scanning dengan menggunakan
magnetic Resonance
Imaging (MRI) ataupun Computed Tomography (CT), untuk
menentukan kemana impuls tersebut
dikirimkan. Impuls tersebut akan memblok
sinyal yang menyebabkan Parkinson.
0 komentar:
Posting Komentar